Berbicara dengan orang yang tidak suka menunggu sampai keterangan yang diberikan lawan bicara diungkapkan dengan tuntas, memang cukup mengesalkan. Terlebih, kalau dia langsung menebak apa kelanjutan cerita lawan bicara dengan segera menimpali dengan pendapatnya. Apa akibat selanjutnya? Lawan bicara akan kurang menikmati
komunikasi semacam ini.
Komunikasi yang mengasyikkan itu sebenarnya didasari rasa saling mengerti dan setiap orang sama-sama menikmatinya. Ini hanya bisa terjadi bila kedua pihak yang berbicara mempunyai kesempatan yang sama untuk mengungkapkan isi hati, pikiran dan perasaannya. Untuk itu, kedua belah pihak pun harus bisa menjadi pendengar.Seperti halnya bentuk komunikasi yang lain,
mendengar pun ada seninya :)
Tentunya, kebutuhan orang untuk
mendengar dan didengar tidak sama. Ada yang lebih senang
mendengar, dan ada juga yang lebih senang didengar. Namun, kenyataan yang sering kita hadapi, banyak sekali orang yang tidak sadar akan pentingnya keterampilan
mendengar.
Dalam ber
komunikasi, Anda sebenarnya tidak perlu mati-matian berkonsentrasi pada apa yang ingin Anda katakan. Lebih baik, usahakan untuk
mendengar dan memahami apa yang dikatakan lawan bicara. Secara otomatis, tanggapan Anda akan keluar juga.
Perhatikan situasi saat Anda menjadi pendengar. Jangan berkonsentrasi pada hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan pembicaraan.
Nah, apakah Anda termasuk seorang
pendengar yang baik atau tidak, berikut ada 10 pernyataan untuk mengujinya :). Jawab ya atau tidak untuk setiap pertanyaan yang berbentuk pernyataan di bawah ini, okidoki :)