Barang siapa yang dikehendaki ALLAH swt kebaikan, maka ALLAH akan rizkikan kepadanya seorang sahabat yang shalih yang mana bila ia lupa akan diingatkannya dan bila ia ingat akan dibantunya.
Bilal bin Sa’ad Al Asyari mengatakan "Saudaramu yang jika menemuimu kemudian mengingatkanmu tentang sikapmu kepada ALLAH, itu lebih baik daripada saudaramu yang jika bertemu denganmu lalu ia memberikan uang di telapak tanganmu."
My Al-Biruni Students grade 4th, 6th, 7th, 8th, and 9th (year 2007) |
Karena itu, orang-orang shalih memang mencari dan memperbanyak sahabat yang baik. Di antara mereka ada yang mengatakan, "istaktsiru minal ikhwan fa inna likulli mu’minin syafaatun fala’allaka tadkhulu fi syafaati akhiika."
Perbanyaklah saudara, karena setiap mukmin itu mempunyai syafaat, semoga engkau termasuk dalam syafaat saudaramu.
Dalam kitab Ghariibu Tafsir disebutkan firman ALLAH swt surat An Nisa ayat 173, "Fa ammal ladziina aamanuu wa ‘amilu shaliihati fa yuwaffihim ujuurahum wa yaziiduhum min fadhlih." Maknanya adalah, orang-orang beriman kelak akan memberi syafaat kepada saudara-saudara mereka sehingga saudara-saudara itu masuk ke dalam surga bersama mereka.
Karena itulah para salafushalih memang sangat menganjurkan persahabatan, kedekatan, persaudaraan, perbauran, dan tidak menyukai kesendirian dan sikap mengisolir diri.
Tujuan persahabatan itu ada yang sifatnya dunia atau agama. Semuanya bisa saja dilakukan selama masih berada dalam jalan ALLAH swt. Dari segi agama, kita bisa saja memiliki tujuan persahabatan misalnya untuk mendapatkan lebih banyak ilmu, lebih mendorong semangat melakukan amal shalih, lebih memelihara kesalihan, untuk memelihara diri dari gangguan yang mengotori hati, membantu mengelola waktu untuk tidak terjebak dalam rutinitas mencari penghidupan, juga dalam sikap saling memberi bantuan saat menghadapi ragam kesulitan dan musibah, bahkan bisa juga tabarruk atau mencari doa dari sahabat yang shalih dan lainnya. Dan karena itu jugalah, sebuah jalinan persahabatan dan persaudaraan harus dirancang sejak awal agar tidak menyimpang dan sampai pada inti tujuannya.
Dari kesepakatan ini, proses persahabatan bisa terjalin dengan baik. Nasihat menasihati akan dijalani dengan saling lapang dada. Kekeliruan yang mungkin terjadi tidak melukai satu sama lain dan bisa diselesaikan dengan baik.
Source : Tarbawi edisi 172 Th 9 Muharram 1429 H
Photo: My Al-Biruni students
-->
No comments:
Post a Comment