Friday, February 03, 2006

The Lovely January 2K6.


What a Lovely Month! Aku membatin penuh syukur setelah untuk beberapa waktu merenungi setiap moment indah di bulan January kemarin. Many nice moments happened in lovely Month –January- for me and I believe for most of you also :-)

Di pekan pertama bulan January menandai seperempat abad perjalanan usiaku, it warns me semakin dekatnya perjalanan ritme waktu menuju kesejatian hidup nantinya. Semoga saja ALLAH ridho menuliskan akhir perjalananku nanti dengan khusnul khotimah, Amin.


Lovely January 2K6, the lovely January for everyone. January kemarin juga ditandai dengan 3 perayaan pergantian tahun. Tahun Baru Masehi di 1 january, Tahun Baru Imlek 2557, 1 Cia Gwee di 29 January, dan Tahun Baru Hijriah 1427, I Muharram tepat di akhir January 2K6.

Amazing! 3 perayaan pergantian tahun hadir dalam satu bulan yang sama. Pergantian tahun Masehi dirayakan oleh sebagian besar penduduk dunia termasuk Indonesia. Tahun baru Hijriah dirayakan oleh umat Islam sedunia. Untuk tahun baru Imlek (“Sin Tjia”), khusus di Indonesia baru sekitar 7 tahun terakhir ini bisa dirayakan dengan terang-terangan bahkan sangat meriah oleh saudara-saudara kita etnis Tionghoa.

Meski tidak merayakan Imlek, saya yang juga masih punya darah dan garis keturunan Tionghoa dari Ayah, sangat gembira dengan hal ini. Diizinkannya perayaan ini menunjukkan menipisnya praktik diskriminasi. Bangsa kita mulai belajar menghargai dan menghormati salah satu dari hak asasi yang paling mendasar dan inilah salah satu buah dari perjuangan reformasi 8 tahun kemarin di negara kita. Kita mulai bisa belajar menerima perbedaan dengan lebih arif dan open-minded. Karena sebenarnya perbedaan merupakan fitrah dan keniscayaan hidup yang tak dapat kita nafikan hanya karena egoisme maupun fanatisme yang keliru apalagi di tengah masyarakat kita yang heterogen dan multiple custom and cultural. Perbedaan membuat kita lebih banyak belajar, menjadi point penting dalam bermuhasabah, membuat hidup kita lebih berwarna dan membuat kita lebih bijak menjalani hidup bila disikapi dengan hati dan pikiran yang jernih.




Perbedaan bisa jadi merupakan hal yang sangat sensitive untuk memancing konflik bila disikapi dengan pandangan dan tindakan yang keliru. Untuk kita yang Muslim, Tauhid dan Aqidah adalah hal yang sangat prinsipil namun justru karena berpegang teguh pada syariat dinul Islam hendaknya kita bisa lebih bijak memahami perbedaan, memberi toleransi dan tepo seliro yang sewajarnya dengan tanpa menodai keislaman kita.

Berselang sehari setelah perayaan Imlek oleh saudara2 kita beretnis Tionghoa, kita memasuki moment tahun baru Hijriah yang dirayakan tepat pada 31 january 2K6 kemarin. Perhitungan bulannya pada awalnya ditandai dengan Hijrahnya Nabi Muhammad SAW – (PBUH) 1427 tahun silam atau sekitar tahun 622 masehi. Hijrahnya Nabi dari Mekkah ke Madinah mengimplementasikan semangat perubahan dari zaman Jahiliyah ke Peradaban Madani.

Semoga saja kita dapat memetik teladan dari moment ini dan dapat mengawali tahun ini dengan motivasi kuat dan spirit baru untuk mewujudkan cita-cita tulus, doa dan harapan kita masing-masing yang terangkum dalam resolusi kita tahun ini. Dan dengan komitmen bersama untuk bersinergi membangun our beloved country - Indonesia, hingga bisa bangkit kembali dari beragam keterpurukan dan konflik yang belum berkesudahan. Semoga.

Gong Xi Fa Chai! Marhaban Ya Sanah Jadidah!

No comments: