Monday, December 29, 2008

Kisah Inspiratif: Hikmah Bersyukur

Hikmah Bersyukur

Nabi Musa alaihi salam, memiliki ummat yang jumlahnya sangat banyak dan umur mereka panjang-panjang. Mereka ada yang kaya dan juga ada yang miskin. Suatu hari ada seorang yang miskin datang menghadap Nabi Musa alaihi salam. Ia begitu miskinnya, pakaiannya compang-camping dan sangat lusuh berdebu. Si miskin itu kemudian berkata kepada Baginda Musa alaihi salaam, "Ya Nabiullah, Kalamullah, tolong sampaikan kepada ALLAH SWT permohonanku ini agar ALLAH SWT menjadikan aku orang yang kaya."

Nabi Musa alaihi salaam tersenyum dan berkata kepada orang itu, "Saudaraku, banyak-banyaklah kamu bersyukur kepada ALLAH SWT." Si miskin itu agak terkejut dan kesal, lalu ia berkata, Bagaimana aku mau banyak bersyukur, aku makan pun jarang, dan pakaian yang aku gunakan pun hanya satu lembar ini saja"!. Akhirnya si miskin itu pulang tanpa mendapatkan apa yang diinginkannya.


Beberapa waktu kemudian seorang kaya datang menghadap Nabi Musa alaihi salaam. Orang tersebut bersih badannya juga rapi pakaiannya. Ia berkata kepada Nabi Musa alaihi salaam, "Wahai Nabiullah, tolong sampaikan kepada ALLAH SWT permohonanku ini agar dijadikannya aku ini seorang yang miskin, terkadang aku merasa terganggu dengan hartaku itu.

Friday, December 26, 2008

Tsunami in Nanggroe Aceh Darussalam, 4 years ago

Tsunami tragedy in Aceh on December 26, 2004.




Before and After Satellite Images of Tsunami 2004



Altruism in Islam

Altruism in Islam
(The perfect altruism of the earliest Muslim society, a unique example for later generations)


Source: By Ben Adam (IslamReligion.com) - Published on 13 Nov 2006 - Last modified on 11 Dec 2006

Altruism, selfless acts done for another’s benefit in spite of oneself, is a humanitarian endeavor praised by all societies. Practically every nation on earth has stories of great kings, brave warriors and noble men and women who sacrificed their material possessions, status or even themselves for some or other common good.

Yet, it is without any reservation or hesitation whatsoever that we can point to the religion of Islam for the most perfect, sincere and comprehensive expression of altruism (eethaar in Islamic terminology). The Prophet Muhammad, may God praise him, said in a narration, known to perhaps every devout Muslim:

"None of you truly believes until he loves for his brother what he loves for himself." (Saheeh Al-Bukhari)


And with that, altruism instantly becomes a condition of true faith in God, Most High. This act of faith was demonstrated so many times throughout the history of Islam, from Muhammad’s commission as a prophet up until our present times, that to recall even a fraction of the authentic narrations that have reached us would barely touch the surface. However, for the purpose of this discussion, we will do just that.

During the great battle of Yarmuk between the fledgling Islamic state and the Roman Empire, a Companion of the Prophet, Ikrimah b. Abu Jahl, and two other noble warriors were mortally wounded. An able Muslim who was attending to the wounded offered one of the injured warriors some water, but the selfless soldier refused, insisting that one of the other fallen men be offered water first. When the water reached the second man, he too refused to drink before the thirst of the other wounded soldiers was quenched. Alas!, by the time the water had reached the third man, it was already too late: he and the other two soldiers had died. Truly these three paragons of self-sacrifice made manifest the words of their Prophet when he said:

"The best charity is that given when one is in need and struggling." (Ibn Katheer)


"…And they give others preference over themselves even though they were themselves in need…." (Quran 59:9)


The above verse was actually revealed in connection to what was, perhaps, the single greatest act of communal altruism ever witnessed in the history of mankind: the establishment of brotherhood between the Muslim emigrants fleeing persecution in Mecca (the Muhajiroon), and their helpers who took them in Medina (the Ansaar).

The Ansaar made previously untold sacrifices for their brothers in faith, despite the fact that they were themselves in great need. By their deeds, the bonds of brotherhood in the new Medinan society were strengthened and solidified in a manner not seen before or since. Arab was matched with non-Arab, freeman with former slave, Qurayshi (a member of Prophet’s own tribe) with non-Qurayshi, and so on.

"By no means shall you attain righteousness unless you spend of that which you love…." (Quran 3:92)


As an amazing example of how this brotherhood manifested itself, we have the case of the two Companions of the Prophet: Abdur-Rahman b. Awf, who was a Muhajir, and Sa’d b. al-Rabee, an Ansari. Abdur-Rahman narrates in his own words:

"When we came to Medina, the Messenger of God established bonds of brotherhood between me and Sa’d b. al-Rabee. Sa’d said: 'I am the wealthiest of the Ansar, so I will give you half of all my wealth. And see which of my wives you prefer, I will divorce her for you, and when she becomes lawful (as a divorcee), you can marry her.'

I (Abdur-Rahman) said to him: 'I do not need that. (But tell me), is there a marketplace here where people trade?' Sa‘ad said: 'There is the marketplace of Qaynuqa'… And so, the following day Abdur-Rahman went to the market to begin trading. Before long, he was once again wealthy, as he had been in Mecca, and able to marry of his own accord." (Saheeh Al-Bukhari)

"And those who, before them, had homes (in Madina) and had adopted the Faith, love those who emigrate to them, and have no jealousy in their breasts for that which they have been given (from booty and the like), and they give (the emigrants) preference over themselves, even though they were themselves in need. And whomsoever are saved from the covetousness of their own souls, such are they who will be successful." (Quran 59:9)


The altruism of the Medinan Muslims, praised by God in the Quran, was so great in its scope and impact that the Meccan recipients of their brothers’ selflessness were worried there would be no grace left for them! The Companion, Anas b. Malik, said:

"When the Prophet, may God praise him, came to Madina, the Muhajiroon came to him and said: 'O Messenger of God, we have never seen any people more generous when they have the means and more helpful when they have little, than the people among whom we have settled. They have looked after us and they have let us join them and share in all their happy occasions, to such an extent that we are afraid that they will take all the reward (from God in the Hereafter).’ The Prophet said: 'Not so long as you pray for them and praise them.’" (Al-Tirmidhi)

God Himself praised the Companions of Muhammad, both Muhajir and Ansar, for their great many selfless sacrifices and services in His Cause. He, the Almighty, also praised whoever would follow in their footsteps. Let us then follow them, perchance we may too be rewarded in heaven.

"The foremost (in faith) from the Muhajiroon and the Ansar and those who follow them in righteousness; God is well-pleased with them and they are well-pleased with Him. He has prepared for them (the Companions and their followers in righteousness) gardens under which rivers flow to dwell therein forever - that is the supreme success." (Quran 9:100)

Thursday, December 25, 2008

Tiga Bagian Manusia

Luqman Al Hakim alaihis salam pernah berkata pada anaknya,

Wahai anakku! Sesungguhnya manusia itu terdiri dari tiga bagian; sepertiga untuk Allah, sepertiga untuk dirinya dan sepertiga untuk cacing.
Bagian pertama, yang kembali kepada Allah adalah ruhnya. Kedua, yang kembali kepada dirinya dan menjadi miliknya adalah amalnya. Dan ketiga, yang menjadi bagian cacing adalah tubuhnya.


Mari jadikan sisa usia kita penuh berkah dan manfaat dengan berlomba-lomba dan bersinergi dalam kebaikan, kebajikan dan taqwa (fastabikhul khoirat). Ingatlah untuk berbagi dengan sesama, ketika lapang maupun sesempit apapun rezeki kita.

Mari menjaga keikhlasan kita dalam beramal, melatih ketawadhuan kita dalam bermuamalah, membenahi akhlak kita setiap waktu, saling mendoakan dalam kebaikan dan mengobarkan semangat istiqomah dalam niat yang hanif di jalan Allah swt :)

Kata-kata bijak dalam bahasa Bugis mengatakan Sipakainga’, sipakatau, dan sipakalebbi' (saling mengingatkan, saling menasihati dalam kebaikan, dan saling memuliakan) :)

Semoga Allah ridho menuliskan akhir hayat kita dengan khusnul khotimah (akhir yang baik). Amin ya rabbal alamin :)

Sincerely,

Bila Dikaruniai Sahabat yang Baik, Peliharalah. (part 2)

Persahabatan bukan hanya kebutuhan yang bisa memenuhi sisi kemanusiaan kita selaku makhluk sosial, tapi juga mempunyai kedudukan mulia dalam Islam. Rasulullah saw bersabda
Barang siapa yang dikehendaki ALLAH swt kebaikan, maka ALLAH akan rizkikan kepadanya seorang sahabat yang shalih yang mana bila ia lupa akan diingatkannya dan bila ia ingat akan dibantunya.


Bilal bin Sa’ad Al Asyari mengatakan "Saudaramu yang jika menemuimu kemudian mengingatkanmu tentang sikapmu kepada ALLAH, itu lebih baik daripada saudaramu yang jika bertemu denganmu lalu ia memberikan uang di telapak tanganmu."

My Al-Biruni Students grade 4th, 6th, 7th, 8th, and 9th (year 2007)

Karena itu, orang-orang shalih memang mencari dan memperbanyak sahabat yang baik. Di antara mereka ada yang mengatakan, "istaktsiru minal ikhwan fa inna likulli mu’minin syafaatun fala’allaka tadkhulu fi syafaati akhiika."
Perbanyaklah saudara, karena setiap mukmin itu mempunyai syafaat, semoga engkau termasuk dalam syafaat saudaramu.
Dalam kitab Ghariibu Tafsir disebutkan firman ALLAH swt surat An Nisa ayat 173, "Fa ammal ladziina aamanuu wa ‘amilu shaliihati fa yuwaffihim ujuurahum wa yaziiduhum min fadhlih." Maknanya adalah, orang-orang beriman kelak akan memberi syafaat kepada saudara-saudara mereka sehingga saudara-saudara itu masuk ke dalam surga bersama mereka.
Karena itulah para salafushalih memang sangat menganjurkan persahabatan, kedekatan, persaudaraan, perbauran, dan tidak menyukai kesendirian dan sikap mengisolir diri.

Monday, December 22, 2008

Happy Mother's Day, Mom! :)

Today December 22nd, we're in Indonesia celebrating Mother's Day. In this opportunity, as a daughter, I would love to say a deep and sincere thank you for my lovely mom and also wanna greet "Happy Mother's Day" to all mothers in Indonesia and worldwide.



Mama, thank you so much for your unconditional love, your affection, your sincere care, and everything for me and our family. Please forgive me for all sins and faults that I've done before to you. May Allah swt always love, bless and protect you.

Sincerely,
your lovely daughter, Rashita ^-^

Bila Dikaruniai Sahabat yang Baik, Peliharalah. (part 1)




~Bila Dikaruniai Sahabat yang Baik, Peliharalah ~


Sahabat yang baik adalah karunia. Meski untuk mendapatkannya harus kita cari. Sahabat yang baik adalah aset. Tetapi ia bisa menjadi aset yang beku bila kita tak bisa mengelolanya dengan baik. Kata kuncinya ada pada bagaimana kita berinteraksi. Sebab bersahabat pada dasarnya adalah soal interaksi.

Persahabatan yang baik sangat tergantung dari bagaimana interaksi itu dijalankan. Tetapi pertanyaan tentang bagaimana mencari sahabat yang baik lalu memeliharanya, sama juga dengan pertanyaan bagaimana diri kita sendiri akan menjadi. Akan menjadi sahabat seperti apakah diri kita bagi orang lain. Sebab persahabatan adalah urusan timbal balik.

Maka berbicara tentang sahabat yang baik adalah berbicara tentang bagaimana bila kita dikaruniai, bagaimana kita mencari, bagaimana kita memelihara dan bagaimana kita menjadi.

Orang-orang yang bertakwa adalah sahabat yang baik. Selama ini mungkin kita tidak terlalu menyadari, orang-orang itu sebenarnya ada di sekitar kita. Mereka mungkin keluarga kita, guru kita, tetangga kita atau teman kerja kita. Mungkin juga orang yang secara usia atau pun posisi atau pun jabatan lebih rendah dari diri kita. Mungkin saja jumlah mereka tidak banyak, tapi satu orang sahabat yang bertakwa, lebih baik dari segalanya.

Meskipun ketakwaan itu ada di dalam hati, tapi setidaknya bisa kita rasakan tanda-tandanya secara lahiriyah. Karenanya, bila kita memiliki orang-orang yang bertakwa itu, jangan disia-siakan. Bersahabatlah dengan mereka. Dekatilah. Lalu peliharalah persahabatan itu.

Friday, December 19, 2008

Change The World Through The Words


Alangkah besarnya makna dan pengaruh sebuah tulisan dan rangkaian kata-kata. Berikut ini, shita kutipkan rangkaian kata inspiratif dari sebuah buku yang –menurut penilaian shita pribadi- sangat bagus karya Mohammad Fauzil Adhim, Inspiring Words for Writers. I hope it can inspire you also and motivate you to write. Then someday, you can change the world through your words, Insya Allah :)

Wise Words Make the World Wide ~ Kata-kata bijak membuat dunia terasa begitu luas.

Bukan kecerdasan yang membuat seorang penulis menjadi besar.
Kehausan pada ilmulah yang membuat setiap goresan pena menjadi penuh makna.

Para penulis menghiasi kebenaran yang dibawanya dengan kata-kata yang indah,
Para pengarang menghiasi kata-kata indah dengan kebenaran
Keduanya mirip, tetapi jauh sekali perbedaannya

Banyak orang sibuk menganeh-anehkan diri agar disebut sastrawan dan seniman.
Padahal para sastrawan besar berteman dengan kesedihan agar bisa menuturkan kebenaran dengan sederhana.


Kata itu bagaikan pedang
Lincahnya menggunakan karena biasa,
Runcingnya ujung karena terasah
Tajamnya ayunan di setiap sisi karena ilmu dan hidupnya jiwa.

Menulis bukanlah bermain kata-kata.
Susunan kalimat yang indah bisa sangat membosankan kalau tidak memiliki makna yang kuat

Tulisan yang baik ibarat tanaman melati. Bunganya menjernihkan mata, baunya menyedapkan jiwa, dan setiap tangkainya mudah ditanam dimana saja.
Tulisan yang buruk ibarat makanan. Saat dikunyah mengasyikkan, sesudah keluar menjijikkan.
Tulisan yang baik menyederhanakan persoalan rumit bukan memperumit apa yang sebenarnya sangat sederhana dan remeh.

Tulisan yang baik membuat orang berpikir sesudah membacanya.
Tulisan yang buruk membuat orang kelelahan hanya untuk memahami kalimat yang sedang dibaca.

Buku yang baik sekali dibaca mencerdaskan, dibaca berikutnya mencerahkan.
Buku yang buruk dibaca sekali menyenangkan, sesudah itu sangat membosankan.

Karya-karya legendaris menyimpan makna dalam untaian kalimat sederhana
Karya-karya sederhana menyembunyikan makna dalam kata-kata yang susah dikunyah.

Kata-kata yang tersusun rapi dapat menyihir manusia. Ia menggerakkan yang diam dan meredakan yang bergejolak. Karena kata-kata, sebuah bangsa dapat bertikai dengan bangsa-bangsa lain. Dan karena kata-kata pula, pedang yang terhunus bisa masuk kembali ke sarungnya tanpa ada sedikit pun darah yang menetes. Justru sebaliknya, ia meneteskan airmata haru yang menghangatkan persahabatan dan persaudaraan.

Setiap saat, ada banyak pilihan bagi kita, sebagaimana setiap saat tersedia peluang untuk menangkap dan mengikuti inspirasi-inspirasi yang buruk dan menyesatkan atau inspirasi-inspirasi yang baik, benar dan menggerakkan. Fa alhamaha fujuurahu wa taqwaha.

Ujung pena kita pun demikian. Terserah, ke arah mana akan kita gerakkan. Kalau kita gerakkan tanpa arah yang pasti, maka ia lebih dekat dengan keburukan daripada kebenaran. Tetapi kalau kita berusaha dengan sungguh-sungguh agar setiap tetes tinta kita menjadi pembuka pintu-pintu hidayah, maka insya Allah betapa pun lemahnya kemampuan kita menulis saat ini, kelak pada waktunya akan ada karya yang benar-benar mampu mengubah dunia melalui kata.


Tak ada banyak waktu untuk bercanda. Sekarang, gerakkanlah penamu dan ubahlah dunia melalui kata! :)


Saturday, December 13, 2008

Inspirational Story: Cinta Tak Selalu Berwujud Bunga :)



Cerita ini shita dapat lagi2 di flash disknya adek. Menyentuh banget. Gak tau darimana cerita ini dia dapat. Yang pasti I just wanna share this for you all also :) Buat yang punya cerita ini "yang entah siapa" thank you for writing this story, it teachs us a lot about love, sincerely :)

Inspirational Story: Cinta Tak Selalu Berwujud Bunga

Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul di hati saya ketika saya bersandar di bahunya yang bidang. Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam masa pernikahan, saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-alasan saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.

Asah Empati dalam Berkomunikasi :)



Empati berbeda dengan simpati. Saat bersimpati kita larut dalam kondisi yang dialami lawan bicara. Sementara, ketika berempati kita tidak begitu saja larut tetapi memahami sepenuhnya kondisi lawan bicara. Dengan begitu, kita tetap bisa memandang suatu kondisi secara objektif.

Nah, ciri-ciri orang yang berempati adalah:

Sadar bahwa ketika bertatap muka, dia tidak boleh memfokuskan perhatiannya ke diri sendiri.

Memperhatikan detail, memanfaatkan waktu untuk memperhatikan sekeliling, dan mendengarkan suara-suara yang ada di sekelilingnya.

Mengobservasi dan menginterpretasikan bahasa tubuh

Memperhatikan ungkapan-ungkapan yang tidak direspons orang lain

Mampu membaca hal-hal yang tersirat

Merespek focus dan minat orang lain dan berusaha untuk tidak melanggar privasi orang lain.

Mampu membuat orang lain merasakan respek dan penghargaan dari dirinya


Source Book : Gaul, Meraih Lebih Banyak Kesempatan by Eileen Rachman & Petrina Oemar.

Monday, November 24, 2008

Mapping 2 Get Real SucCeSS by Quran :)


"Ya Allah....Berikanlah keberkahan terhadap kami dengan semua yang telah kami baca atas ayat-ayatMu, sehingga diri ini mencapai titik penyadaran yang Engkau Ridhoi"

Membaca Ayat-Ayat Allah SWT untuk memperoleh penyadaran. Membaca memperhatikan ayat-ayat Al-Quran dan ayat-ayat kehidupan sehingga mendapatkan kesadaran (keyakinan iman) dan menjadikan setiap perjalanan kehidupan menjadi pelajaran yang berharga. Sehingga kita dapat menjalani hidup dengan lebih baik, lebih bermakna, bertekad berubah melalui tobat sungguh-sungguh kemudian berhijrah.
Berhijrah merubah diri untuk lebih beriman, merencanakan melalui niat yang ikhlas untuk beramal sholeh, merencanakan amal unggulan amal jariyah, agar waktu yang kita lalui dan sisa umur kita lebih bernilai



Bacalah, itulah redaksi kata awal pada wahyu pertama dari Allah yang Maha Pemurah. Bacalah, perhatikanlah ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah berupa ayat Qauliyah Al Quran dan ayat Kauniyah kehidupan di dunia agar kita mendapat penyadaran, kesadaran terhadap keberadaan diri manusia. Janganlah sampai terlambat menyadari fungsi keberadaan diri seperti yang digambarkan oleh Al Quran:

Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila Kiamat sudah datang? QS. 47:18

Dengan membaca kita dapat memetakan arah perjalanan dalam rangka meraih sukses sejati :)

Sepenggal kalimat penuh makna di atas shita sadur dari buku saku bertajuk MAPPING, Inspirasi Pengembangan Diri, Peta Menuju Sukses Hakiki (Inspiring Quran), penulisnya Heru SS. Semoga bermanfaat bagi kita semua :) Amin :)

Saturday, October 18, 2008

StePs to Happiness tHAt EVeryBody knows

I've read this poem many times before. It's really fabolous, full of wise advices and meaningful. Unfortunately that i didn't know who was the author of this wise poem. But no matter who was the writer of this marvelous poetry, I just sincerely hope by write it down here, many people will find "blessing" in it :)


Steps To Happiness that Everybody Knows


Everybody knows that:
you can't be all things to all people
you can't do all things at once
you can't do all things equally well
you can't do all things better than everyone else
your humanity is showing just like everyone else's

So:
you have to find out who you are and be that
you have to decide what comes first and do that
you have to discover your strengths and use them
you have to learn not to compete with others because no one else is in the contest of "being you"

Saturday, August 09, 2008

Marvelous busy days :)



It's been 4 months since i decided to pursue my study again by took 4th Acta program in UNM. Really hectic life for sure and make me tired sometimes. So many assignments to be done. then i still need to teach my private students on weekend and make reviewing/ surveys writing job occasionally. Tired, indeed. But I love it anyway. Being busy makes my life marvelously lovely :-)

Thursday, July 03, 2008

*The More You Give*

The more you give, the more you get
The more you do unselfishly, the more you live abundantly
The more of everything you share, the more you laugh, the less you fret


The more you’ll always have to spare, the more you love, the more you’ll find that life is good and friends are kind.
For only what we give away, enriches us from day to day

-->

Friday, June 20, 2008

The Cake of Everlasting Friendship :-)

Friendship

Howdy dear friends?
Hope you all always in the marvelous condition :)
How's your day? :)
No matter where you are now, I hope our friendship will growing stronger and stronger for the rest of our lives.
Well, in order to fulfil that, I'd love to share you the receipt of my delicious cake. Its called "The Cake of Everlasting Friendship"
Hmm, it's Yummy you know. Check the receipt out, okidoki :)

Ingredients :

* Two (or more) human beings of any size, shape or colour
* A large bowl (filled to the brim) of love
* A generous pinch of forgiveness
* A large dollop of understanding
* A bowlful of trust and loyalty
* A ladle of hope
* Two full cups of laughter
* A large dose of fun
* A bag of smiles
* A whole heap of sharing and caring
* Praise – whenever truly deserved
* As much support as needed to help the cake rise
* A large rounded spoonful of encouragement



Friendship
Method :

1. Put all the ingredients in the bowl. The order in which you add these ingredients does not matter.

2. Stir the ingredients by hand the old-fashioned way. Take as long as you like. Speed is not important. The longer you stir the mixture, the more flavour it will have.

3. From time to time, taste the batter a little and savour the flavour. If you feel that your mixture is lacking in any ingredient, add a generous portion of it immediately.

4. Remember to stir gently. Do not beat your mixture violently, as this could cause the whole cake to fall flat.

5. If you get tired, take a little break to regain your energy, then get back to the task. Never give up until your mixture is absolutely smooth.

6. Pour the mixture into a giant cake tin and pop it into a huge pre-warmed oven.

7. Bake in a warm, slow oven for as long as you need to. From time to time, check your cake.

8. When it is baked to perfection, turn it out on a cake rack

9. Wait for the cake to cool. Then, decorate it with festive icing.

10. This cake can keep for a long, long time. In fact, for a lifetime!



Serving suggestion
Serve on a pretty cake plate. This cake can be enjoyed at all times. Remember to savour every mouthful. It is not often you get to eat a slice of everlasting friendship cake!

NOTE : this cake of everlasting friendship has a quality unlike any ordinary cake. It will last forever if properly looked after. Keep it in a special place and check on it regularly. Give it time and attention even when you are busy with other things. Neglect it at your peril. It might grow old and mouldy if you do. Share it regularly with the special people in your life.

WARNING!!!
Some people are known to use the following ingredients when making friendship cakes, but these are sure to spoil your mixture. We strongly advise you to leave them out altogether.

* Envy
* Greed
* Gossip
* Bad temper
* Anger

Well, it's strongly recommended that you try this receipt, buddies! :)
Later on,let me know how does your cake's taste, okidoki :)
LOVE YOU ^-^

Tuesday, June 17, 2008

*Joining Bloggerwave as Your Smart Way to Earn Cash On-line !*

Nowadays, there are many available opportunities to earn money on-line. One of those ways are by joining this marvelous site, Bloggerwave!
Bloggerwave is the Europes biggest advertising media on blogs.

There are two options to join here, as bloggers or as advertisers. If you've got a blog, you can make money by join Bloggerwave as a blogger. Bloggerwave got advertisers that would like you to write about their certain products and/or services. And you get paid by broadcast their companies with your writing :-)


Joining Bloggerwave as Advertisers also bring you Enormous Benefits. Scores of wise-writing bloggers are here to help you boost your company's products and/or services by spread and broadcast your advertisement all over the internet. Hmm, isn't it Great Investment?

Join here as Your Smart Way to Earn Money On-line! :)




Monday, May 26, 2008

Belajar Memilih dan Mencintai Ketidaksempurnaan

Kesempatan adalah ketika kita berada di suatu tempat pada saat yang tepat.
Bertemu dalam suatu peristiwa dengan seseorang yang membuat kita tertarik,itupun adalah kesempatan.

Bila setelah pertemuan itu, kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, bahkan dengan segala kekurangannya, Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan.
Ketika kita memilih untuk bersama dengan seseorang walau apapun yang terjadi, Itu adalah pilihan. Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasangan kita dan tetap memilih untuk mencintainya, Itulah pilihan.
Perasaan cinta, simpatik, tertarik, datang bagai kesempatan pada kita. Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan. Pilihan yang kita lakukan.

Saturday, May 24, 2008

AL-QUR'AN sebagai Pembela di Hari Akhirat



Abu Umamah r.a. berkata : "Rasulullah S.A.W telah menganjurkan supaya kami semua mempelajari Al-Qur'an, setelah itu Rasulullah S.A.W memberitahu tentang kelebihan Al-Qur'an."

Telah bersabda Rasulullah S.A.W :
"Belajarlah kamu akan Al-Qur'an, di akhirat nanti dia akan datang kepada ahli-ahlinya, yang mana di kala itu orang sangat memerlukannya."


Ia akan datang dalam bentuk seindah-indahnya dan ia bertanya, " Kenalkah kamu kepadaku?" Maka orang yang pernah membaca akan menjawab : "Siapakah kamu?"

Maka berkata Al-Qur'an : "Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung, dan juga telah bangun malam untukku dan kamu juga pernah membacaku di waktu siang hari."
Kemudian berkata orang yang pernah membaca Al-Qur'an itu : "Adakah kamu Al-Qur'an?" Lalu Al-Qur'an mengakui dan menuntun orang yang pernah membacanya menghadap Allah S.W.T. Lalu orang itu diberi kerajaan di tangan kanan dan kekal di tangan kirinya, kemudian dia meletakkan mahkota di atas kepalanya.
Pada kedua ayah dan ibunya pula yang muslim diberi perhiasan yang tidak dapat ditukar dengan dunia walau berlipat ganda, sehingga keduanya bertanya : "Dari manakah kami memperolehi ini semua, padahal amal kami tidak sampai ini?"

Lalu dijawab : "Kamu diberi ini semua karena anak kamu telah mempelajari Al-Qur'an."

Mendengar, Ada Seninya :)

Berbicara dengan orang yang tidak suka menunggu sampai keterangan yang diberikan lawan bicara diungkapkan dengan tuntas, memang cukup mengesalkan. Terlebih, kalau dia langsung menebak apa kelanjutan cerita lawan bicara dengan segera menimpali dengan pendapatnya. Apa akibat selanjutnya? Lawan bicara akan kurang menikmati komunikasi semacam ini.


Komunikasi yang mengasyikkan itu sebenarnya didasari rasa saling mengerti dan setiap orang sama-sama menikmatinya. Ini hanya bisa terjadi bila kedua pihak yang berbicara mempunyai kesempatan yang sama untuk mengungkapkan isi hati, pikiran dan perasaannya. Untuk itu, kedua belah pihak pun harus bisa menjadi pendengar.Seperti halnya bentuk komunikasi yang lain, mendengar pun ada seninya :)

Tentunya, kebutuhan orang untuk mendengar dan didengar tidak sama. Ada yang lebih senang mendengar, dan ada juga yang lebih senang didengar. Namun, kenyataan yang sering kita hadapi, banyak sekali orang yang tidak sadar akan pentingnya keterampilan mendengar.

Dalam berkomunikasi, Anda sebenarnya tidak perlu mati-matian berkonsentrasi pada apa yang ingin Anda katakan. Lebih baik, usahakan untuk mendengar dan memahami apa yang dikatakan lawan bicara. Secara otomatis, tanggapan Anda akan keluar juga.
Perhatikan situasi saat Anda menjadi pendengar. Jangan berkonsentrasi pada hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan pembicaraan.

Nah, apakah Anda termasuk seorang pendengar yang baik atau tidak, berikut ada 10 pernyataan untuk mengujinya :). Jawab ya atau tidak untuk setiap pertanyaan yang berbentuk pernyataan di bawah ini, okidoki :)

Tuesday, May 20, 2008

*Waktu*

This writing is a summary of DR. H. Setiawan Budiutomo"s article in one of magazine. The titled is Manajemen Waktu. I hope this writing is useful and enrich our horizon in Islam. This article written in Indonesian language.

~WAKTU


Waktu adalah umur, kesempatan, tambang, kendaraan dan modal manusia sebagai kenikmatan dan anugerah Allah SWT yang wajib disyukuri. Wujud syukur kita adalah mengisi waktu dengan amal shaleh, dan berlomba dengan waktu mengejar kebaikan duniawi-ukhrawi
(QS. Ibrahim: 33-34, Al-Furqan 62, Surah Al-Lail, Al Fajr & Adh-Dhuha, Al ‘Ashr: 1-4, QS. 2 : 201, Al Qashash: 77, Al Maidah: 48)


Berapapun waktu yang kita miliki, semua merupakan ujian untuk membuktikan kualitas diri.
Sabda Nabi SAW: ”Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba di hari kiamat, hingga ditanyakan kepadanya 4 perkara : Usianya untuk apa dihabiskan, masa mudanya bagaimana ia pergunakan, hartanya dari mana ia dapatkan dan dalam hal apa ia belanjakan, serta ilmunya bagaimana ia memperlakukannya.” (HR. Bazzar & Thabrani)
.

Menyalahkan waktu / mencela masa (sabbud dahr) merupakan sifat yang dibenci Allah SWT.

Kesadaran pengendalian waktu sangat penting mengingat waktu sangat cepat berlalu dan tidak dapat kembali. (QS. An-Nazi’at: 46, Yunus: 45, As-Sajadah: 12)

Imam Ibnul Jauzi dalam Shoidul Khothir (hal 20) berkata: ”Tatkala seseorang menyadari betapa berharga dan pentingnya waktu, maka ia tidak akan menyia-nyiakan sesaatpun tanpa aktivitas produktif (shaleh), mendahulukan yang lebih penting dari ucapan & perbuatan berdasarkan skala prioritas, tetap energik, dan bersemangat melakukan kebaikan tanpa kenal lemah & lelah demi efisiensi waktu.”


Apabila anda membiarkan waktu berlalu, ditelan oleh berbagai peristiwa kecil yang tidak memberikan arti bagi keberhasilan atau tanggungjawab sebagai manusia, anda perlu menjadualkan kembali waktu anda dan menepatinya. Evaluasi pemanfaatan waktu anda. Tidak mudah memang untuk melakukannya. Tetapi menyesali waktu yang terbuang dapat mendorong kita memanfaatkan waktu yang masih tersisa.


Orang yang berfikiran besar membicarakan gagasan, orang yang berfikiran biasa membicarakan peristiwa, orang yang berfikiran rendah membicarakan manusia, orang yang berfikiran dangkal membicarakan diri sendiri.



Ambil waktu sesaat demi sesaat untuk berbagai kegiatan positif. Ambil waktu untuk berfikir, ini adalah sumber kekuatan. Ambil waktu untuk bermain, ini adalah waduk kemudaan yang abadi. Ambil waktu untuk membaca, ini adalah dasar kebajikan. Ambil waktu untuk berdoa, ini adalah kekuatan terbesar di bumi. Ambil waktu untuk mengasihi dan dikasihi, ini adalah kasih sayang. Ambil waktu untuk menjalin persaudaraan, ini adalah jalan menuju kebaikan. Ambil waktu untuk senda gurau, ia adalah pelumas yang terbaik. Ambil waktu untuk bersedekah, hidup ini terlalu singkat untuk menjadi egois. Ambil waktu untuk berdoa, waktu adalah harga keberhasilan, tetapi jangan gunakan untuk disia-siakan.

Nabi SAW bersabda:
”Orang yang pintar selalu memiliki 4 (empat) porsi waktu :
Pertama, waktu untuk bermunajat kepada Rabbnya (perawatan rohani), kedua, waktu untuk menginstropeksi & evaluasi diri (pengembangan diri), ketiga, waktu untuk memikirkan ciptaan Allah (pengembangan daya pikir dan sosialisasi lingkungan), dan yang keempat waktu untuk merawat jasmani.”

Friday, January 25, 2008

~Delapan Perhiasan~

Sebenarnya shita dari kemarin2 mau sharing posting ini sih, sehabis baca salah satu majalah Tarbawi lama ada Petikan Qobasat yang bagus banget isinya. Quotation itu berjudul Delapan Perhiasan
"Ada delapan perkara yang menjadi perhiasan bagi delapan perkara yang lain. Pertama, memelihara diri dari meminta-minta merupakan perhiasan bagi kefakiran. Kedua, bersyukur kepada Allah adalah perhiasan bagi nikmat yang diberikan-Nya. Ketiga, sabar adalah perhiasan bagi musibah. Keempat, tawadhu' diri adalah perhiasan bagi kemuliaan. Kelima, santun adalah perhiasan bagi kemuliaan. Keenam, rendah hati adalah perhiasan bagi seorang pelajar. Ketujuh, tidak menyebut-nyebut pemberian adalah perhiasan bagi perbuatan baik. Dan delapan, khusyu' adalah perhiasan bagi sholat." (Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu 'anh)